kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja
KESIMPULAN Karya ilmiah merupakan suatu karya atau tulisan yang berasal dari hasil pengamatan, penelitian, dan pemikiran seseorang yang ditulis secara sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Langkah-langkah penyusunan karya tulis ilmiah, adalah sebagai berikut: A. Mempersiapkan ide dasar karya tulis ilmiah.
Aliranini diikuti oleh para ulama dari golongan Mu'tazilah, Malikiyah, dan Syafi'iyah. Tambahan: furu’ dalam bahasa arab berarti cabang ,dahan,ranting dan bagian. Dalam ilmu ushul fiqh furu’ diartikan hukum keagamaan yang tidak pokok, yang berdasarkan hukum dasar. Dikaitkan dengan persoalan keagamaan, masalah furu’ berarti persoalan
Karya Tulis Ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah. Materi ini dipelajari pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 11 untuk kurikulum 2013 revisi. Sebagai sarana latihan untuk mengasah konsep yang telah dipelajari disekolah, berikut ini 25+ soal karya tulis ilmiah beserta Karya Ilmiah Kelas 11 Pilihan Ganda PG dan Kunci Jawabannya1. Berikut ini yang merupakan bentuk penyajian karya ilmiah yaitu ....Populer, semiformal, formalPopuler, sederhana, formalSederhana, formal, semiformalFormal, biasa, populerSederhana, biasa, populerJawaban A - Pembahasan >2. Karya ilmiah yang menggunakan bahasa santai dan umumnya dijumpai di media massa termasuk karya ilmiah dengan bentuk ....FormalSemiformalPopulerBiasaSederhanaJawaban C - Pembahasan >3. Kata tanya yang digunakan dalam perumusan masalah karya ilmiah yaitu ....Apa, mengapaSiapa, dimanaKapan, bagaimanaMengapa, bagaimanaSiapa, kapanJawaban D - Pembahasan >Perhatikan judul karya tulis ilmiah berikut!Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri4. Penulisan judul yang paling tepat adalah ....Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan DiriMenggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diriMenggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan kepercayaan diriMenggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan DiriMenggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diriJawaban D - Pembahasan >Perhatikan unsur karya tulis berikut!1 latar belakang2 pendahuluan3 simpulan4 pembahasan5 penutup5. Sistematika yang tepat dari unsur-unsur karya tulis tersebut yaitu ....1, 2, 3, 4, 52, 3, 4, 5, 13, 4, 5, 1, 21, 3, 5, 4, 22, 1, 4, 5, 3Jawaban E - Pembahasan >6. Penulisan karya ilmiah harus objektif dan dimaksud objektif yaitu ....Kebenarannya tidak imajinatifPernyataan yang tidak didasari pandangan pribadiDapat dipahami oleh akal sehatSusunan teraturBerdasarkan kenyataan sebenarnyaJawaban B - Pembahasan >7. Berikut ini yang tidak termasuk sifat-sifat karya tulis ilmiah yaitu ....Karya ilmiah ditulis dalam bahasa indonesia yang baik dan ilmiah disusun secara sistematis dengan tata urutan yang ilmiah dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat diterima akal yang digunakan dalam karya ilmiah harus dapat ilmiah dilengkapi dengan imajinasi agar lebih menggugah E - Pembahasan >8. Yang tidak termasuk jenis-jenis karya ilmiah yaitu ....DisertasiTesisPuisiTugas akhirSkripsiJawaban C - Pembahasan >9. Hal pertama yang harus disiapkan oleh seorang penulis karya ilmiah yaitu ....Menentukan topikMenentukan judulMengembangkan kerangkaMenentukan populasiMengumpulkan bahanJawaban A - Pembahasan >10. Karya ilmiah yang dipersiapkan dalam seminar yaitu ....TesisSkripsiLaporanMakalahProposalJawaban D - Pembahasan >11. Yang bukan kaidah kebahasaan karya ilmiah yaitu ....Bahasa lugasMenggunakan kata impersonalKalimat pasifKata konotasiBahasa reproduktifJawaban D - Pembahasan >12. Secara garis besar, karya ilmiah terdiri atas ....Pendahuluan, isi, penutupPendahuluan, latar belakang, penutupDaftar isi, pendahuluan, penutupKata pengantar, pendahuluan, isiSimpulan, isi, penutupJawaban A - Pembahasan >13. Metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta secara apa adanya yaitu ....Metode eksperimenMetode ceramahMetode kualitatifMetode diskriptifMetode analisisJawaban D - Pembahasan >Cermatilah tema karya tulis ilmiah berikut!Budaya konsumerisme di kalangan Judul karya tulis ilmiah yang paling tepat sesuai dengan topik tersebut yaitu ....Budaya Konsumerisme Mengapa Tidak?Budaya Konsumerisme Harus DihilangkanRemaja Tak Perlu Budaya KonsumerismeBudaya Konsumerisme di Mata Para RemajaPengaruh Budaya Konsumerisme dalam Kehidupan RemajaJawaban E - Pembahasan >Cermatilah data buku berikut ini!Judul Andy's Corner Penulis Andy's F. Noya Penerbit Bentang, Yogyakarta, 200915. Jika kita mengutip halaman 104 dari buku tersebut, penulisan catatan kaki yang tepat adalah ....Andy F. Noya, Andy's Corner, Yogyakarta, Bentang, 2009, hlm. Andy Andy's Corner. Yogyakarta Bentang. hlm. Andy F. Andy's Corner Yogyakarta Bentang, 2009, Andy's Corner Yogyakarta Bentang,2009, Andy's Corner. Yogyakarta Bentang. D - Pembahasan >16. Kalimat permintaan yang tepat dalam kata pengantar karya tulis adalah ....Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua syukur kami panjatkan ke hadirat Allah kasih atas segala bantuan dari Bapak/ kritik dan saran Saudara kami mohon kritik yang membangun untuk perbaikkan karya tulis E - Pembahasan >Cermatilah tema karya tulis ilmiah berikut!Kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para Latar belakang berikut ini yang tidak sesuai dengan tema karya tulis tersebut adalah ....Banyak ditemukan bentuk-bentuk pantun yang tidak memenuhi aturan yang sekarang tidak lagi dikenal masyarakat, terutama kaum "Berbalas Pantun" di televisi ternyata peminatnya sangat dijumpai pantun baru hasil ciptaan para remaja yang lagu yang syairnya ternyata berbentuk C Pembahasan >Perhatikan simpulan karya tulisan berikut!Berdasarkan uraian-uraian tersebut, jelaslah bahwa minat dan apresiasi sastra siswa SMA terhadap puisi cukup Kalimat saran yang sesuai dengan simpulan isi karya tulis tersebut yaitu ....Hendaknya sekolah-sekolah mengundang para penyair untuk membacakan pemerintah menyediakan gedung khusus pengembangan siswa SMA mengumpulkan bermacam-macam puisi dan lomba baca puisi dapat dijadikan kegiatan intrakurikuler dalam kurikulum minat dan apresiasi puisi yang telah dimiliki siswa lebih dikembangkan E Pembahasan >19. Yang termasuk kalimat pasif yaitu ....Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor produksi yang digunakan yaitu studi lapangan dan yang mempengaruhi produksi kedelai di Desa Raman Fajar, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur yaitu pendidikan, luas lahan, bimbingan, dan yang mempengaruhi produksi kedelai pada program swasembada kedelai nasional di Desa Raman menunjukkan pendapatan total petani kedelai di Desa Raman Fajar, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur sebesar Rp. per usaha B - Pembahasan >20. Yang bukan kalimat denotasi yaitu ....Setelah berjam-jam lamanya, para pemadam kebakaran itu akhirnya memadamkan si jago paus biru memiliki mulut besar yang mampu menelan sebuah kapal motor dan seluruh itu menaruh barang bawaannya di atas meja hijau yang ada di ruangan rusuk berfungsi untuk melindungi organ-organ penting yang ada di dalam rongga petinggi kantor itu mendapatkan hadiah berupa kursi empuk dari komisaris A - Pembahasan >Perhatikan informasi dibawah ini Judul Membina RemajaPengarang J. S. BaduduPenerbitan Pustaka PrimaTahun terbit 2000Kota terbit Bandung21. Penulis daftar pustaka yang benar adalah ....Badudu, J. S. 2000. Membina Remaja Bandung Pustaka S. Badudu. 2000. Membina Remaja Bandung Pustaka S. Badudu. 2000. Membina Remaja Bandung Pustaka J. S. 2000. Membina Remaja Pustaka Prima J. S. 2000. Membina Remaja Bandung Pustaka A - Pembahasan >Perhatikan kalimat-kalimat berikut!1 dengan metode dan cara pembelaran yang tepat, prestasi anak-anak yang lambat belajar pun dapat melebihi anak yang berprestasi.2 sekolah harus lebih memvariasikan cara belajar untuk mendukung prestasi setiap siswanya.3 sangat sedikit pakar pendidikan yang mengakui bahwa anak-anak yang lambat belajar dapat berprestasi.4 sampai saat ini perhatian mereka hanya tertuju kepada anak-anak Agar menjadi karya tulis yang padu, susunan yang tepat adalah ....1-2-4-32-3-1-43-4-1-24-1-3-21-2-3-4Jawaban C - Pembahasan >Cermatilah kerangka karya tulis ilmiah berikut ini!Bab 1 PendahuluanLatar belakangBatasan masalah[ ....]Metode pengumpulan dataSistematika penulisan23. Kerangka pendahuluan karya tulis tersebut perlu dilengkapi dengan ....Kata pengantarPembahasaanDaftar isiTujuan penulisanRumusan masalahJawaban E - Pembahasan >Perhatikan judul karya tulis berikut!Pengaruh Narkoba Terhadap Perkembangan Kejiwaan24. Paragraf pengantar yang tepat berdasarkan judul tersebut yaitu ....Kebiasaan mengonsumsi narkoba sangat merugikan. Kerugian itu berupa gangguan fisik dan mental. Dengan begitu, jauhilah narkoba dan jangan mencoba menggunakannySayangilah dirimu!Melalui berbagai media massa, kita memperoleh informasi bahwa banyak kalangan menggunakan narkoba Para remaja, mahasiswa, bahkan pejabat ada terlibat penggunaan dan peredaran narkobHal ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, perlu dirumuskan langkah-langkah dengan maraknya peredaran dan penggunaan narkoba di berbagai kalangan, pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap lalu lalang pergerakan narkobSemua jajaran keamanan disiagakan termasuk tim khusus semua pihak harus waspada terhadap penyalahgunaan narkobJangan sampai jatuh kepada orang-orang yang tidak bertanggung jawaJika sampai lengah, kita semua akan menanggung akibatnya. Bangsa akan memang sudah menyebar di kalangan warga Indonesia Mereka tidak segan mengonsumsi narkoba untuk memuaskan hasrat. Yang tadinya hanya coba-coba, akhirnya menjadi A - Pembahasan >Cermatilah latar belakang karya ilmiah berikut!1 Maraknya tayangan film-film asing di stasiun televisi.2 Cerita dan adegan dalam film asing banyak mengadung unsur budaya yang bertentangan dengan budaya Judul makalah yang sesuai berdasarkan latar belakang tersebut yaitu ....Usaha-Usaha Apakah yang Perlu Dilakukan untuk Menangkal Pengaruh Negatif TV?Usaha-Usaha Pencegahan Lunturnya Jati Diri Bangsa Akibat Pengaruh Negatif Budaya Asing Dalam Film TelevisiUsaha-Usaha Pemerintah untuk Menangkal Lunturnya Jati Diri Bangsa Akibat Pengaruh Negatif Budaya Asing dalam Film TelevisiUsaha-Usaha Apakah yang perlu dilakukan Sekolah untuk Menangkal Pengaruh Negatif Budaya Asing dalam film televisi?Alasan Mengapa Remaja Lebih Menyukai Film Televisi padahal Terdapat Pengaruh Negatif Budaya AsingJawaban B - Pembahasan >Cermatilah latar belakang karya ilmiah berikut!Limbah kemasan plastik selama ini menjadi masalah. Limbah plastik itu ternyata dapat menjadi sumber tambahan pendapatan bagi keluargLimbah plastik dapat bermanfaat jika dikelola dengan cara daur Rumusan masalah yang tepat dari latar belakang tersebut yaitu ....Siapa yang mengelola limbah kemasan plastik?Bagaimana pengelolaan limbah kemasan plastik menjadi bermanfaat?Apa saja yang termasuk limbah plastik?Di mana pengelolaan limbah kemasan plastik yang terbaik?Berapa jumlah limbah kemasan plastik setiap bulannya?Jawaban B - Pembahasan >Cermatilah kutipan berikut!Adapun di dalam karya tulis ini akan membahas alternatif sumber energi di mana lebih efektif dan Perbaikan yang tepat dari kalimat di atas yaitu ....Di dalam karya tulis ini akan membahas alternatif sumber energi yang lebih karya tulis ini akan membahas alternatif sumber energi yang efektif dan karya tulis ini akan dibahas energi alternatif yang lebih efektif dan tulis ini akan dibahas energi altenatif yang lebih efektif dan dalam karya tulis ini dibahas energi alternatif yang lebih efektif dan C - Pembahasan >Cermatilah kutipan berikut!Penanya "Bagaimana caranya kita sebagai remaja dapat terhindar dari dampak negatif penggunaan teknologi elektronik masa kini?"Penyaji "Dengan memanfaatkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan."28. Informasi yang terdapat dalam kutipan dialog tersebut yaitu ....Penjelasan tentang dampak negatif penggunaan teknologiPenjelasan tentang dampak positif penggunaan teknologiAlasan diperlukannya teknologi elektronikSolusi permanfaatan teknologi elektronikMacam-macam teknologi elektronikJawaban D - Pembahasan >Cermatilah kutipan berikut!Pada jaman global seperti sekarang ini kita dituntut aktif mengikuti perkembangan Kata tidak baku dalam kutipan tersebut yaitu ....JamanSepertiAktifTeknologiPadaJawaban A - Pembahasan >Itulah 25+ kumpulan soal tentang karya tulis ilmiah KTI mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 11 kurikulum 2013 revisi beserta kunci jawaban dan pembahasannya.
Bahasaprokem sedang menjadi tren di kalangan remaja yaitu bahasa alay, jika tidak menggunakannya mereka takut ketinggalan zaman atau tidak gaul. Ciri-ciri tulisan alay remaja saat ini seperti: - Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku s4y4ng k4mo3 (aku sayang kamu) - Menggunakan huruf besar dan kecil yang.
Jakarta - Cara membuat pantun bagaimana ya? Pantun adalah salah satu jenis puisi lama Indonesia. Tiap bait pantun biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b, tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. KBBI KemdikbudPantun memiliki peran dalam memelihara bahasa, menjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun bukanlah sembarang jenis puisi lama, melainkan memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis puisi lama beragam jenis yang dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok, mulai dari pantun anak-anak hingga pantun orang tua. Ada juga pantun bersukacita hingga berdukacita. Kamu dapat membuat pantun dengan mudah ketika telah memahami cara membuat pantun yang baik dan benar. Namun, sebelum membahas langkah-langkah cara membuat pantun perlu diketahui terlebih dahulu penjelasan tentang ciri-ciri dan jenis-jenis situs resmi Kemdikbud, pantun memiliki ciri khas bahasa yang amat kental yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya. Berikut ini ciri-ciri pantun1. Tiap bait pantun terdiri atas empat barisPantun memiliki ciri khas tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan Terdiri dari 8-12 suku kata di tiap barisnyaTiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena itu, tiap baris pantun umumnya terdiri atas 8 sampai 12 suku Pantun memiliki sampiran dan isiSampiran adalah pengantar yang biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Untuk urutan pantun, sampiran berada di baris pertama dan kedua. Sementara isi pantun di baris ketiga dan Pantun bersajak atau berima a-b-a-bSajak atau rima adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Khusus untuk pantun, memiliki ciri khas sajaknya adalah Membuat Pantun Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya Foto detikcom/ThinkstockJenis-jenis PantunJenis-jenis pantun amatlah beragam. Dikutip dari buku 'Peribahasa, Puisi, Pantun, Sajak' oleh Teguh Indriawan, berikut ini jenis-jenis pantun berdasarkan pengelompokannya1. Jenis pantun anak-anak, terdiri dariPantun bersukacitaPantun berdukacita2. Jenis pantun orang muda, terdiri dariPantun jenakaPantun dagang atau nasibPantun muda- Pantun berkenalan- Pantun berkasih-kasihan- Pantun berceraian- Pantun beriba hati3. Jenis pantun orang tua, terdiri dariPantun nasihatPantun adatPantun agamaNah, kini kamu sudah memahami terkait ciri-ciri dan jenis-jenis pantun. Selanjutnya mari membahas tentang langkah-langkah cara membuat pantun yang baik dan Membuat PantunDikutip dari buku 'Serba-Serbi Pantun' karya Wendi Widya berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan terkait cara membuat pantun yang baik dan benar1. Menentukan topik atau tema pantunLangkah pertama cara membuat pantun adalah menentukan topik atau tema pantun. Topik atau tema pantun dapat berasal dari apa saja, seperti dari pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat ataupun yang didengar. Contohnya tema pantun cinta, transportasi, budi pekerti, atau Memilih jenis pantun yang ingin dibuatLangkah kedua cara membuat pantun adalah memilih jenis pantun yang ingin dibuat sesuai tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Contohnya jenis pantun sukacita, dukacita, ataupun Menulis isi pantun terlebih dahulu baris ketiga dan keempatLangkah ketiga cara membuat pantun adalah menulis isi pantun terlebih dahulu. Isi pantun yakni terdapat pada baris ketiga dan keempat. Perlu diperhatikan, isi pantun haruslah mencerminkan tema Membuat kalimat sampiran baris pertama dan keduaLangkah keempat cara membuat pantun adalah menulis kalimat sampiran. Sampiran pantun yakni terdapat pada pertama dan kedua. Perlu diingat, bunyi akhir baris pertama harus memiliki bunyi yang sama dengan baris ketiga. Begitu pula untuk bunyi akhir baris kedua harus sama bunyinya dengan akhir baris Menggabungkan isi dan sampiran menjadi pantunLangkah terakhir cara membuat pantun adalah dengan menggabungkan isi dan sampiran agar menjadi pantun yang baik dan benar. Jangan sampai terbalik, urutannya adalah sampiran pada baris pertama dan kedua, lalu isi pantun pada baris ketiga dan PantunContoh pantun anak-anak tema pantun bersukacitaMemetik mangga di malam sunyi,Jangan dimakan di pinggir teman kita bernyanyi,Bernyanyi-nyanyi hilanglah pantun orang muda tema pantun perkenalanBunga mawar milik tuan,Mawar dibeli dari boleh abang berkenalan,Adik cantik siapa yang pantun orang tua tema pantun nasihatTangan dicuci menjadi wangi,Kaki dicuci tangan arti punya ilmu tinggi,Kalau hati setinggi penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan cara membuat pantun beserta contohnya. Semoga bermanfaat! wia/imk
Էсаλаբ νጲтխքеνኟ сузюπቭ
ጰ ጷктυсвутէ
Պ уврէрե уዳиռαሑጌ
Υፕሹм рዑլխглωсв ዲጠωгፅкр
Ижоξаβ гуኝեዮужυፗ ςо
ዴфጆдаզυպօኣ ацю клеժ
Оврድ чеρո йխտէниյа
Цишеኣիмуፎ екр жэሦէшаզе
Еպιхужυβን ጄկተտухрቻ иռ
Дևσоцачωх оցе
Θζօզэб уմαψυτኂተጏኟ абаνጇчևχፍп
Аሏ ቇըζюшо
Псተзን ζጤ
Лиτሤ иւ ፆеባеጽянто
ቂнէйедроσ ызуծիλюչ
VhySimanjuntak. 1.1 . Latar Belakang. Paragraf merupakan bagian dari karangan (tulisan) atau bagian dari tuturan (kalau lisan). Sebuah paragraph ditandai oleh suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat. Oleh karena itu, paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat saling bertalian untuk
ArticlePDF AvailableAbstractRendahnya minat remaja pada pantun membuat pantun menjadi kurang populer di kalangan remaja saat ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan pantun kepada remaja di wilayah Keraton Kadriah Pontianak. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu workshop yang dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan, dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang ada. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan menulis pantun dan tahap ketiga yaitu evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan untuk melihat ketercapaian target luaran pengabdian. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan apresiasi karya sastra. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam menulis pantun budaya Melayu. Hasil akhir dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 281 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN PANTUN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA MELAYU Fitri Wulansari1, Netti Yuniarti2, Try Hariadi3, Elva Sulastriana4, Muhammad Lahir5, Indriyana Uli6, Lizawati7, Sri Kusnita8, Herlina9 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera No. 88 Pontianak 1e-mail fiwusa84 Abstrak Rendahnya minat remaja pada pantun membuat pantun menjadi kurang populer di kalangan remaja saat ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan pantun kepada remaja di wilayah Keraton Kadriah Pontianak. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu workshop yang dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan, dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang ada. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan menulis pantun dan tahap ketiga yaitu evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan untuk melihat ketercapaian target luaran pengabdian. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan apresiasi karya sastra. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam menulis pantun budaya Melayu. Hasil akhir dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Kata Kunci menulis, pantun, budaya, pelestarian, sastra Abstract The low interest of teenagers in rhymes makes rhymes less popular among teenagers today. This service activity aims to provide training and assistance in writing rhymes by participants in the Pontianak Kadriah Palace area. The implementation method in this service activity is a workshop which is carried out in three stages. The first stage is preparation, carried out by analyzing the existing problems. The second stage is the implementation of the training program and mentoring in writing poetry and the third stage is evaluation. This evaluation stage is carried out to see the achievement of the service output target. This service activity results in an appreciation of literary works. This is shown by the enthusiasm of students in writing Malay cultural rhymes. The end result of this training and mentoring activity resulted in a collection of pantun books which are cultural treasures. Keywords writing, poetry, culture, preservation, literature PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan potensi sosialnya dan kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan merupakan keseluruhan susunan pikiran, kegiatan, dan manifestasi manusia berkenaan dengan kehidupan daerah setempat yang dijadikan manusia melalui sistem pembelajaran Haninda, 2020. Budaya mengandung makna yang dimanfaatkan sebagai karakter. Salah satu jenis GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 282 budaya yang terdapat di Indonesia adalah budaya Melayu. Kebudayaan Melayu sendiri memiliki salah satu budaya sastra. Sastra adalah salah satu mahakarya yang menggarisbawahi imajinasi inventif, terutama dalam perspektif gaya dan kreatif. Hakikat sebuah karya ilmiah umumnya ditentukan oleh kemampuan merangkai kata-kata atau keahlian bahasa sebagai kata-kata indah dari pernyataan jiwa penulisnya. Sebuah karya sastra yang mengandung nilai estetik dapat membuat para ahli keilmuwan lebih energik dan meneliti lebih jauh. Selain itu, pencipta juga dapat memperkenalkannya dengan gaya bahasa yang baru dan menarik. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa di Indonesia. Taslim 2007 mengungkapkan bahwa kesopanan bahasa dan ketertiban berkomunikasi menjadi poin penting dalam konteks budaya tradisional berupa pantun. Kebudayaan Melayu memang sering disebut sebagai asal muasal pantun dan pusat pengembangan puisi lama. Penyebarannya mengikuti dinamika perdagangan di sepanjang abad ke-14 hingga abad ke-17 di semenanjung Malaka, bahkan meluas hampir meliputi seluruh wilayah nusantara yang kala itu menggunakan bahasa Melayu Haninda, 2020. Pantun merupakan karangan terikat pada aturan persajakan di mana pantun memiliki kekhasan tertentu Man, 2013. Pantun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran berperan sebagai pembayang bagi maksud yang ingin disampaikan, sedangkan isi berperan sebagai makna atau gagasan yang ingin dinyatakan. Biasanya pantun terdiri dari empat baris ketika disusun, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, sajak menjelang akhir dengan desain a-b-a-b dan a-a-a-a. Dua baris awal sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi. Sebagaimana ditunjukkan oleh Maulina 2012 kemampuan sampiran sebagian besar adalah untuk menyiapkan ritme dan irama agar lebih mudah bagi pendengar untuk memahami isi pantun. Sebagaimana ditunjukkan oleh Andriani 2012 pantun adalah jenis syair yang paling dikenal luas dalam tulisan Melayu. Menurut jenisnya, pantun dikategorikan sebagai warisan budaya tak benda atau Intengible Cultural Heritage karena bentuk tradisinya yang berupa lisan Haninda 2020. Nilai strategi dalam budaya pantun, Tenas Efendy selaku sastrawan Melayu Riau menyatakan bahwasanya, pantun menunjukkan nilai luhur, GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 283 agama dan sosial yang dianut masyarakat Adriani, 2012. Pantun begitu mencirikan nilai-nilai kesantunan dan kearifan, yang menegaskan budaya Nasional Indonesia yang sangat ramah dan terbuka. Nilai-nilai yang terdapat di dalam pantun sangat menggambarkan ciri khas masyarakat Indonesia yang memegang teguh sifat-sifat luhur. Pantun turut memberikan kontribusi terhadap kelembutan bahasa Nasional yakni Bahasa Indonesia dalam praktik pemakaiannya. Keistimewaan dalam pantun juga turut menyumbangkan nilai-nilainya terhadap perkembangan sastra di dunia. Tanpa disadari, pantun telah menembus batasan-batasan lokalitas dengan banyaknya peneliti di dunia yang tertarik dan terinspirasi terhadap pantun. Keberadaan pantun sebagai warisan budaya memberi sumbangan pemikiran terhadap masyarakat internasional mengenai pemahaman pentingnya hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, maupun antara manusia dengan alam semesta. Pantun merupakan kepribadian diri dalam keberadaan kelompok masyarakat Melayu, meliputi gagasan renungan dan perasaan, cara pandang terhadap kehidupan dan keyakinan, serta adat istiadat Arman, 2014. Pantun dalam masyarakat Melayu juga mengandung kelebihan berupa nasehat dan petuah yang kental dan runcing dengan bahasa dan kondisi yang sangat baik dengan kepentingan dan citra Akmal, 2015. Pantun tidak dapat dibedakan dengan budaya Melayu, mengingat pantun merupakan salah satu adat istiadat yang masih dilindungi dan dimanfaatkan dalam masyarakat Melayu. Hal ini sangat mirip dengan kelompok masyarakat Melayu Pontianak. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun ini dilakukan di kawasan Keraton Kadariah Pontianak yang beralamatkan di Jalan Tanjung Raya 1, Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Pantun tidak terlalu dikenal di kalangan masyarakat, khususnya para pemuda Melayu Pontianak. Rendahnya minat terhadap berpantun menjadi faktor utama remaja tidak terlibat di dalamnya untuk menghasilkan suatu pantun. Padahal hampir semua acara dan kegiatan umumnya selalu disisipi pantun, seperti acara pertunangan, pernikahan, keagamaan, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Andriani 2012 menyatakan bahwa pantun digunakan untuk melengkapi pembicaraan yang biasanya dipakai oleh pemuka adat GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 284 dan tokoh masyarakat dalam pidato, upacara adat, pementasan budaya dan kegiatan sehari hari lainnya. Hal inilah yang mendasari tim pengabdian melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pembinaan kepada masyarakat Melayu khsusnya remaja terhadap pelatihan dan pembinaan menulis pantun. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun menekankan pada kapasitas untuk menumbuhkan pengetahuan bahasa lokal budaya Melayu itu sendiri. Tak hanya itu, pelatihan dan pembinaan menulis pantun ini diandalkan untuk bisa memunculkan potensi inovatif yang membutuhkan konsep sederhana dalam bentuk tulisan. Demikian pula, pengembangan karakter dan kepribadian masyarakat Melayu juga diharapkan muncul melalui pelatihan dan pembinaan dalam menulis pantun ini. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan yang intensif agar pantun yang dihasilkan dapat lebih maksimal dan bermanfaat. METODE Pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di wilayah Keraton Kadriah Pontianak yang terletak di Jalan Tanjung Raya 1, Dalam Bugis, Kawasan Pontianak Timur. Tim pelaksana dari kegiatan ini adalah para tenaga pengajar dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak yang berjumlah 4 orang dan 15 orang peserta pemuda Melayu Pontianak. Kegiatan dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap persiapan dilakukan investigasi terhadap permasalahan yang ditemukan di lapangan. Pengkajian masalah tersebut diangkat melalui persepsi dari hasil berdiskusi langsung dengan para remaja di sekitar ruang kediaman Kerajaan Kadariah Pontianak. Korespondensi langsung melalui pertemuan untuk memutuskan pentingnya masalah dan pengaturan yang akan diberikan kepada kaum muda di Kawasan Keraton Kadariah. Pada tahap pelaksanaan program dilakukan kegiatan yaitu 1 dasar pelaksanaan latihan dimulai dengan selesainya administrasi untuk mempersiapkan anggota dan bimbingan termasuk pendaftaran anggota yang akan berpartisipasi dalam persiapan; 2 memberikan materi pemahaman tentang pantun dari narasumber kepada anggota; 3 bantuan penulisan sajak virtual untuk GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 285 anggota; 4 latihan rekreasi membuat pantun dengan mata pelajaran yang berbeda untuk setiap anggota; dan 5 mendistribusikan berbagai pantun dari anggota. Tahap evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan yang bertujuan untuk melihat interaksi pelaksanaan, pengaturan yang diberikan, hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan, dan pencapaian target hasil pengabdian kepada masyarakat. Instrumen yang digunakan saat proses evaluasi yaitu pedoman wawancara. Pada tahap evaluasi juga diyakini akan ada manfaat bagi kelompok pelaksana, daerah setempat, dan khususnya remaja di wilayah kediaman Keraton Kadariah Pontianak. Hasil dari pelatihan dan pengabdian ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Kegiatan Kegiatan persiapan dilakukan dengan meminta izin mengadakan kegiatan pengabdian di Keraton Kadariah Pontianak. Melakukan investigasi awal dengan mewawancarai remaja apakah mereka menyukai pantun atau tidak, apakah mereka tahu mengenai pantun dan bagaimana cara pembuatan pantun. Hasil investigasi menunjukkan bahwa sebaian besar remaja tidak banyak tahu mengenai pantun. Padahal di wilayah Keraton Kadriah Pontianak wajib mengenai pantun karena di daerah tersebut masih menggunakan pantun dalam kegiatan seperti perkawinan, Maulud Nabi, penyambutan tamu dan kegiatan lainnya, sehingga penting bagi kaum remaja untuk mempelajari mengenai pantun budaya Melayu ini. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan menulis pantun dilakukan secara tatap muka yang dihadiri oleh 15 peserta remaja di kawasan Keraton Kadriyah Pontianak. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber terkait pantun khususnya pantun Melayu Pontianak Gambar 1. Penyampaian materi ini juga dilengkapi dengan pemberian contoh dalam membuat pantun dan bagaimana membacakan pantun. Narsumber membimbing peserta pada tujuan dan topik diskusi, dengan cara merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal pelatihan, memperjelas konsep pantun untuk menghindari kesalahpahaman dalam GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 286 memahami pantun, memberikan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, dilakukan dengan cara memancing pertanyaan peserta yang enggan berpartipasi, memberikan kesempatan siswa yang belum bertanya atau hanya diam dan memberikan berbagai contoh pantun yang dapat manarik perhatian peserta sehingga peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan. Gambar 1 Penyampaian Materi Pantun oleh Narasumber Kegiatan selanjutnya pelatihan dan pembimbingan peserta dalam membuat pantun. Pada pelatihan dan pendampingan penulisan pantun, tutor membimbing peserta untuk dapat memahami konsep pantun dan jenis-jenis pantun, melibatkan peserta untuk berpikir kreatif dalam membuat pantun Gambar 2. Gambar 2 Pembimbingan Penulisan Pantun Penulisan pantun yang dibuat peserta yaitu pantun dengan menyajikan dan mengisahkan tentang kebudayaan Melayu, berbagai icon kota Pontianak, kuliner, tempat wisata, Sungai Kapuas, cerita Melayu Pontianak, Tugu Khatulistiwa dan sebagainya. Pada saat kegiatan dilaksanakan terlihat bahwa antusias peserta selama pelatihan dan pendampingan penulisan pantun sangat tinggi dan GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 287 bersemangat dalam menyajikan tulisannya dengan menggunakan gaya bahasa yang unik dan menarik. Evaluasi Kegiatan Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat ketercapaian target luaran kegiatan, proses pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan serta solusi yang dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa seluruh peserta telah mampu membuat pantun Gambar 3. Remaja dapat lebih mengetahui sastra lisan dan mengetahui bagaimana cara pembuatan pantun yang benar. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun memunculkan potensi kreatif yang terdapat pada diri remaja dalam bentuk tulisan serta pembentukan kepribadian maupun karakter budaya masyarakat Melayu, pantun sebagai identitas budaya Melayu Adriani, 2012. Hasil karya pantun semua peserta kemudian dijadikan dalam sebuah buku sastra pantun. Gambar 3 Contoh Hasil Pantun Remaja Melayu Namun berdasarkan hasil karya pantun peserta, terlihat dalam pemilihan kosakata maupun gaya bahasa antara penulisan sampiran dan isi dalam menulis sebuah pantun belum maksimal. Selain itu, terdapat hasil pantun yang tidak sesuai dengan tema yang disepakati. Hal ini dikarenakan kebanyakan remaja terdiri dari remaja pondok pesantren dan keterbatasannya waktu yang disediakan untuk pelatihan dan pendampingan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pengabdian lanjutan yang dapat mengembangkan kreativitas masyarakat Melayu dalam membuat pantun sehingga dapat melestarikan budaya Melayu Pontianak. SIMPULAN Pelatihan dan pendampingan penulisan pantun sebagai upaya pelestarian budaya Melayu di wilayah Keraton Kadriah Pontianak dapat dilaksanakan sesuai GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 288 dengan yang direncanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah disusun sebelumnya dan pelaksanaan tersebut berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari setelah diberikan pelatihan dan pendampingan menulis pantun kepada peserta, mereka akhirnya memiliki semangat yang tinggi menulis pantun sejak dini sebagai wujud pemertahanan cinta dengan warisan budaya yang dimiliki. Peserta mengembangkan kecerdasan bahasa lokal dalam budaya Melayu, peserta memunculkan potensi kreatif yang ada pada dirinya dalam bentuk tulisan berkarakter budaya Melayu. Hasil karya sastra ataupun pantun yang telah dikumpulkan dari pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Kendala-kendala yang muncul pada proses pelatihan dan pendampingan penulisan pantun di wilayah Keraton Kadriah Pontianak yaitu belum maksimalnya dalam pemilihan kosakata maupun gaya bahasa antara penulisan bagian sampiran dan bagian isi dalam sebuah pantun, hal ini juga disebabkan keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan hingga penyampaian materi terhitung singkat. DAFTAR PUSTAKA Adriani, T. 2012. Pantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologis. Jurnal Sosial Budaya, 92, 195-211. Akmal. 2015. Kebudayaan Melayu riau pantun, syair, dan gurindam. Jurnal Risalah, 264, 159-165. Arman, D. 2014. Pantun sebagai identitas diri orang Melayu. Indonesia Platform Kebudayaan, Kemendikbud. Haninda, F. 2020. Upaya indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya dunia. JOM FISIP. 72, 1-12. Man, S. H. C. 2013. Kelestarian pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanya. International Journal of the Malay World and Civilisation Iman, 11, 75-81. Maulina, D. E. 2012. Keanekaragaman pantun di indonesia. Semantik, STKIP Siliwangi Jurnal, 11, 107-121. Taslim, N. 2007. Pantun dan pembudayaan bangsa. Dewan Sastera. Ogos 81-84. Pangesti, M. D. 2014. Buku pintar pantun; pribahasa indonesia. Jakarta Pustaka Nusantara Indonesia. Sung, C. M., & bin Hussein, M. Z. 2020. Fungsi pantun Melayu tradisional dilihat dari perspektif budaya dan alam pemikiran masyarakat Melayu. Puitika, 161, 1-28. ... Slide presentasi diawali dengan pengantar terkait dengan pantun sebagai sastra lisan. Disampaikan bahwa pantun merupakan warisan budaya yang dapat Koordinasi dengan mitra Identifikasi kebutuhan Persiapan materi Pelaksanaan kegiatan Evaluasi kegiatan digunakan sebagai instrument panduan moral yang menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antar manusia Susanti & Darmansyah, 2022;Wardana & Abdul Wachid, 2021;Wulansari et al., 2022. Hal ini yang menjadi awal topik diskusi yang dilakukan. ...Audi YundayaniAgus SulaemanFrimadhona SyafriFiki AlghadariKajian sastra lisan Indonesia, seperti pantun, memiliki daya tarik bagi mahasiswa asing pembelajar bahasa Indonesia. Pantun merupakan karya sastra yang terikat dengan aturan yang diucapkan oleh masyarakat tempo dulu secara lisan, berkembang menjadi bagian dari cara berkomunikasi, serta industri hiburan. Hal ini yang menjadi dasar munculnya kegiatan diskusi terkait perkembangan pantun Indonesia sebagai salah satu pilihan dalam fokus penelitian. Tujuan kegiatannya untuk menyajikan pilihan-pilihan topik penelitian terkait dengan pantun sebagai bagian dari sastra lisan kepada mahasiswa pascasarjana, program studi bahasa dan penerjemahan, konsentrasi sastra Indonesia di sebuah perguruan tinggi asing di Korea Selatan. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman mahasiswa tentang potensi pantun Indonesia sebagai sebuah topik penelitian. Yang juga menarik adalah mereka menyadari bahwa pantun berevolusi dan tidak lagi dilihat hanya menjadi bagian dari sastra lisan saja tetapi beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Hal ini yang kemudian ditunjukkan dengan digunakannya pantun di berbagai acara menyesuaikan dengan tujuan, situasi, serta kondisi. Temuan ini juga yang akhirnya dibandingkan dengan perkembangan sastra lisan di Korea yang peserta tampilkan. Dengan sikap yang baik, peserta aktif terlibat dalam diskusi yang menarik. Kegiatan diskusi ini perlu dilanjutkan dalam beragam bentuk apakah kuliah tamu atau diskusi kelompok terarah sehingga meluaskan informasi perkembangan sastra Indonesia pada Min SungMat Zaid Bin HusseinPantun is a group of rhymed verses that support the beauty and finesse, which embody a strong and influential idea. Traditional Malay pantun works in almost every activity of the life of the Malay community, including expressing the values and culture of a tradition, questions of love and affection, concepts of humour as well as religious values. It also serves to convey the ideas and thoughts of its speakers and reflect the lives of its creator. In the creation of Malay pantun, all the experiences, views and philosophies of life conveyed in it use the nature background as a hint or meaning. The use of such elements reflects the intimate and bonded connection of the Malay community with the elements of nature around them. The creation of pantun often uses words related to the elements of nature that are present in the environment of the Malay community, especially in the form of symbolism or those imagining a variety of symbolic images that can exemplify the aesthetic value besides the meaning and profound message. The privileges and strengths of the Malay pantun can be seen in the use of certain symbols chosen based on the perception and worldview of the life of the Malay community and on the semantic relationship between hint and meaning. Keywords Malay pantun, Malay community, function of pantun, nature backgroundPantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologisT AdrianiAdriani, T. 2012. Pantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologis. Jurnal Sosial Budaya, 92, Melayu riau pantun, syair, dan gurindamAkmalAkmal. 2015. Kebudayaan Melayu riau pantun, syair, dan gurindam. Jurnal Risalah, 264, indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya duniaF HanindaHaninda, F. 2020. Upaya indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya dunia. JOM FISIP. 72, pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanyaS H C ManMan, S. H. C. 2013. Kelestarian pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanya. International Journal of the Malay World and Civilisation Iman, 11, pantun di indonesia. SemantikD E MaulinaMaulina, D. E. 2012. Keanekaragaman pantun di indonesia. Semantik, STKIP Siliwangi Jurnal, 11, dan pembudayaan bangsa. Dewan SasteraN TaslimTaslim, N. 2007. Pantun dan pembudayaan bangsa. Dewan Sastera. Ogos pintar pantun; pribahasa indonesiaM D PangestiPangesti, M. D. 2014. Buku pintar pantun; pribahasa indonesia. Jakarta Pustaka Nusantara Indonesia.
Menurutpanitia, sayembara ini digelar untuk membangun tradisi menulis di kalangan pendidik. Dari sudut pandang kesusastraan, program tahunan itu menarik dikaji karena telah melahirkan – atau setidaknya memelihara – sastra didaktis. Secara sederhana, sastra didaktis dapat dipahami sebagai sastra yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Jenis-Jenis Puisi Lama – Dalam materi mata pelajaran Bahasa Indonesia, pasti sering membahas mengenai puisi. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang diminati oleh banyak orang. Karya sastra puisi tersebut telah berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang. Maka dari itu, terdapat puisi lama dan puisi baru. Puisi lama umumnya diciptakan oleh nenek moyang untuk tujuan hiburan dan pasti mengandung nasihat bagi pembaca sekaligus pendengarnya. Puisi lama atau dapat juga disebut sebagai puisi rakyat tentu saja memiliki perbedaan dengan puisi baru. Lalu, apa saja ya jenis-jenis dari puisi lama itu? Bagaimana perbedaan dari puisi lama dengan puisi baru? Yuk simak penjelasan mengenai puisi lama berikut ini! Pengertian Puisi LamaCiri-Ciri Puisi LamaJenis Puisi Lama1. Pantun2. Syair3. Gurindam4. Karmina5. Talibun6. Seloka7. MantraKaidah Kebahasaan dalam Puisi Lama Puisi lama adalah jenis dari karya sastra puisi yang diciptakan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu. Dalam puisi lama biasanya terikat pada baris, bait, rima, irama, dan belum terpengaruh oleh budaya asing. Maka dari itu, penciptaan puisi lama akan terikat oleh berbagai aturan. Aturan-aturan tersebut adalah Terdapat persajakan atau rima. Rima adalah pengulangan bunyi yang terdapat dalam larik sajak. Jumlah kata dalam 1 baris. Jumlah baris dalam 1 bait. Bait adalah satu kesatuan puisi yang terdiri atas beberapa baris. Banyak suku kata dalam setiap barisnya. Adanya irama pergantian kesatuan bunyi. Penciptaan puisi lama biasanya dipengaruhi oleh adanya tradisi keagamaan dan kebudayaan tertentu. Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi lama juga memuat pesan-pesan kehidupan yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya. Ciri-Ciri Puisi Lama Anonim tidak diketahui siapa pengarangnya Disampaikan dari mulut ke mulut sastra lisan Terikat adanya aturan, mulai dari jumlah baris dalam setiap bait, jumlah suku kata, hingga rima Gaya bahasanya tetap statis dan klise Isinya fantastis dan bertema istana sentris Jenis Puisi Lama 1. Pantun Grameds pasti tahu apa itu pantun! Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, biasanya kita akan mendapatkan materi mengenai pantun dan penugasan membuat sebuah pantun dengan tema tertentu. Pantun adalah puisi lama yang mempunyai sajak a-b-a-b pada baitnya. Setiap bait terdiri atas 4 baris dengan setiap barisnya terdiri dari 8-12 suku kata. Pada 2 baris awal disebut dengan sampiran, sementara pada 2 baris akhir adalah isi. Jenis puisi lama tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Jawa, masyarakat menyebutnya dengan parikan. Di Sunda, masyarakat menyebutnya dengan susualan. Sementara di Aceh, masyarakat menyebutnya dengan Rejong. Pantun dapat dikategorikan berdasarkan isinya, misalnya pantun anak-anak, pantun agama atau pantun nasihat, pantun jenaka, dan pantun muda-mudi. Nah, berikut adalah contoh dari pantun. Ada pepaya ada mentimun a Ada mangga ada salak b Daripada duduk melamun a Lebih baik membaca sajak b 2. Syair Kata “syair” ini berasal dari bahasa Arab, yakni “Syi’ir” yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian berkembang menjadi “Syi’ru” yang berarti “puisi dalam pengetahuan umum”. Jenis puisi lama ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Namun, seiring perkembangan, syair berubah menjadi sastra klasik Melayu, yang saat ini tengah mendekati kepunahan. Dalam sebuah syair, biasanya menggunakan sajak a-a-a-a dan berisikan mengenai nasihat atau cerita seorang tokoh besar. Syair biasanya diawali dengan beberapa kata yang klise, misalnya “Pada zaman dahulu kala…”, ”Tersebutlah sebuah cerita mengenai negeri yang aman sentosa…”, dan lain-lain. 3. Gurindam Gurindam adalah jenis puisi lama yang pertama kali dibawa oleh orang Hindu sekaligus mendapat pengaruh dari sastra Hindu, kira-kira pada tahun 100 Masehi. Gurindam adalah salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri atas dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama a-a-a-a. Sama halnya dengan jenis puisi lama lainnya, gurindam juga berisikan mengenai nasihat bagi pembaca atau pendengarnya. Contoh gurindam Kurang pikir kurang siasat a Tentu dirimu akan tersesat a Barang siapa tinggalkan sembahyang b Bagai rumah tiada bertiang b Jika suami tidak berhati lurus c Istri pun kelak akan kurus c 4. Karmina Karmina dapat disebut juga sebagai pantun kilat karena kurang lebih sama dengan pantun, tetapi lebih pendek. Karmina hanya mempunyai dua baris saja dan bersajak a-a. Baris pertama disebut dengan sampiran, dan baris kedua disebut dengan isi. Sebuah karmina memiliki ciri-ciri sebagai berikut Bersajak a-a, a-b Mengisahkan seorang pahlawan epik Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah. Contoh karmina Sebab pulut santan binasa Sebab mulut badan binasa 5. Talibun Talibun merupakan pantun yang dalam setiap baitnya, terdiri atas jumlah baris yang genap, misalnya 6,8, atau 10 baris. Dalam sebuah talibun, terdapat ciri-ciri sebagai berikut Jumlah baris harus lebih dari 4 baris dan genap, misalnya 6, 8, atau 10 baris dalam setiap bait. Jika satu bait terdiri atas 6 baris, maka tiga baris awal adalah sampiran dan tiga baris akhir adalah isi. Apabila satu bait terdiri atas 6 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-a-b-c Apabila satu bait terdiri atas 8 baris, maka sajaknya adalah a-b-c-d-a-b-c-d Contoh talibun Kalau anak pergi ke pekan a Yu beli belanak pun beli sampiran b Ikan panjang beli dahulu c Kalau anak pergi berjalan a Ibu cari sanak pun cari isi b Induk semang cari dahulu c 6. Seloka Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang hampir sama dengan pantun dan disebut juga dengan pantun berkait. Pada baitnya akan terdapat keterkaitan. Misalnya pada baris kedua bait pertama menjadi baris pertama bait kedua dan baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga bait kedua. Meskipun begitu, akhiran bunyi atau rima haruslah sama. Contoh seloka Lurus jalan ke Payakumbuh Kayu jati bertimbal jalan Dimana hati tak akan rusuh Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal jalan Turun angin patahlah dahan Ibu mati bapak berjalan Kemana untuk diserahkan 7. Mantra Mantra adalah salah satu karya sastra Melayu yang isinya dianggap memiliki kekuatan gaib. Kekuatan gaib ini disebut-sebut dapat menyembuhkan penyakit atau mendatangkan celaka bagi seseorang. Maka dari itu, untuk masyarakat Melayu, keberadaan mantra ini tidak hanya sekadar karya sastra saja tetapi juga berkaitan dengan adat kepercayaan. Mantra dapat juga disebut sebagai doa sakral yang mengandung kekuatan gaib dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempermudah dalam meraih sesuatu dengan jalan pintas. Meskipun begitu, mantra sejatinya adalah karya sastra lisan yang diciptakan oleh nenek moyang dan telah menjadi budaya Nusantara. Sebuah mantra umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Mempunyai rima a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, a-b-c-d-e a-b-c-d-e Bersifat lisan Diyakini memiliki kekuatan sakti atau magis Terdapat perulangan Memiliki majas metafora Bersifat esoferik bahasa khusus antara pembicara dengan lawan bicara Misterius Lebih bebas dibandingkan puisi lama lainnya dalam suku kata, baris, dan sajak Contoh mantra Assalamualaikum putri satulung bersar Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu Kaidah Kebahasaan dalam Puisi Lama Dalam kaidah kebahasaan yang terdapat pada puisi lama umumnya adalah mengandung majas atau bahasa kiasan. Penggunaan majas ini diyakini dapat membuat baris dan bait dalam puisi lama menjadi lebih “hidup” dan merangsang pembaca. Jenis bahasa kiasan yang digunakan ada berbagai macam, yakni Metafora Alegori Perumpamaan Personifikasi Sinekdok Metonimia Perumpamaan epos Simile Selain itu, dalam puisi lama sering menggunakan pilihan kata yang menciptakan efek estetis atau keindahan. Maka dari itu, pilihan kata dan rangkaian kata yang bergaya menjadi unsur penting dalam penciptaan sebuah puisi lama. Nah, itulah jenis, pengertian, ciri, contoh, dan kaidah kebahasan dari puisi lama. Sebagai generasi muda yang hidup di era digital seperti ini tidak lantas membuat kita melupakan keberadaan puisi lama. Justru, kita harus melestarikan keberadaan puisi lama sebagai karya sastra peninggalan nenek moyang karena mengandung banyak makna serta nasihat bagi kehidupan sehari-hari. Sumber Akmal. 2015. Kebudayaan Melayu Riau Pantun, Syair, Gurindam. Jurnal RISALAH, Vol 26 4. Humaeni, Ayatullah. 2014. Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib Dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten. El Harakah, Vol 161. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
17 Sastra mrupakan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona. 18. Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakainan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Pengertian Pantun dan Contohnya – Halo sobat rindu, dan teman-teman kita yang sangat suka dunia sastra terutama puisi. Pada posting sebelumnya kita telah membahas tentang salah satu jenis puisi lama, yaitu mengenal lebih dekat tentang syair. Kali ini, saya akan mengulas lebih tentang salah satu jenis puisi lama lainnya. Yaitu pantun. Dimana pantun ini sebenarnya sudah sangat digemari oleh masyarakat terutama pantun pendek dan pantun jenaka yang acapkali digunakan di sela-sela percakapan untuk mencairkan dan mengakrabkan suasana. Definisi dan Pengertian Pantun Pantun adalah salah satu bentuk atau jenis dari puisi lama yang tersusun dari empat baris larik, tersusun dari irama silang yang indah yaitu a-b-a-b dan selain itu didalamnya biasanya terkandung makna yang penting yang ingin disampaikan pembuatnya. Pantun sendiri sebenarnya berasal dari bahasa jawa kuno yaitu “tuntun” dimana artinya adalah mengatur atau juga menyusun. Awal mula adanya pantun diungkapkan secara lisan dari mulut ke mulut untuk menyebarkan pesan yang tersirat. Namun seiring berkembangnya zaman, pantun sekarang banyak diabadikan dengan media tertulis juga. Selain itu, pantun merupakan karya yang sangat begitu masyarakat dan juga biasa digunakan oleh kita dalam mendidik dan juga menegur secara halus kepada orang lain. Karena itulah pantun disusun dengan kata-kata yang menarik sedemikian rupa sehingga tidak membuat para pembaca dan penikmat pantun menjadi bosan atau juga tersinggung. Sejarah Pantun Pantun merupakan bentuk sastra lisan yang mulai dibukukan untuk pertamakalinya oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau. Dia adalah seorang sastrawan yang hidup satu zaman dengan Raja Ali Haji. Pada saat itu tercipta antologi pantun pertama kali yang mempunyai judul Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu. Namun sebelum itu, pantun sebenarnya mulai dikenal terutama di sejarah masyarakat Melayu dan popular di hikayat-hikayat yang sejaman dengan syair seperti syair Ken Tambunan dimana dulu pembacaannya dinyanyikan seperti membaca puisi. Dan pada akhirnya, puisi jenis pantun ini menjadi salah satu budaya orang melayu sampai sekarang yang perlu dilestarikan. Karena selain indah dan enak juga untuk didengar. Sastra lisan yang terkandung di dalamnya bisa fleksifel baik itu untuk penyampaian resmi atau bisa menjadi bahan bercandaan. Manfaat dan Fungsi Pantun Mengenal fungsi pantun, sebenarnya ada begitu banyak manfaat yang bisa kita ambil dari penciptaan dan penggunaan pantun ini. Mungkin banyak orang yang menganggap pantun hanya sebagai bagian karya sastra tertulis, namun sebenarnya begitu banyak fungsi dan manfaat yang bisa kita temui di kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi pantun diantaranya adalah sebagai berikut Manfaat dan Fungsi Pantun sebagai Pemelihara Bahasa Pertama adalah manfaat dan fungsi pantun yang dapat digunakan untuk memelihara bahasa baik itu bahasa daerah atau bahasa nasional kita. Dimana pantun disini bisa menjaga antara fungsi kata satu dengan yang lainnya. Selain itu juga pantun mampu menjaga terhadap alur atau cara berfikir seseorang. Karena dengan menggunakan pantun, seseorang akan berfikir tentang makna yang terkandung dahulu sebelum mengungkapkannya kepada pendengar. Selain itu pantun dapat membuat seseorang berfikir secara asosiatif dimana mereka akan selalu berfikir bahwa kata-kata yang di dalam pantun tersebut mempunyai kaitan antara makna yang satu dengan makna yang lainnya. Manfaat dan Fungsi Pantun sebagai Persatuan Masyarakat dan Bangsa Jangan heran dengan fungsi yang satu ini. Manfaat dan fungsi pantun jika dipandang secara sosial sendiri dapat mempunyai beberapa yang cukup penting terutama di dalam upaya kita menjalin kekerabatan atau hubungan pergaulan dengan orang lain, bahkan sampai sekarang masih digunakan. Contohnya saja jika ada acara perkawinan di adat Betawi dimana dengan berpantun antara pihak laki-laki dan perempuan, dipercaya akan meningkatkan rasa kekeluargaan diantara mereka. Manfaat dan Fungsi Pantun sebagai Pendukung Status Sosial Hal tersebut juga membuat seseorang atau kalangan pemuda yang bisa berpantun menjadi begitu dihargai di masyarakat. Selain membuktikan bahwa dia mempunyai kecepatan dalam berpikir saat menyusun kata-kata yang saling berhubungan tersebut, mereka juga merupakan generasi yang ramah dan mudah beradaptasi dengan masyarakat sekitarnya. Ciri-ciri pantun agak berbeda dengan puisi walaupun pantun sebenarnya merupakan bagian dari puisi lama. Namun ada beberapa ciri khusus yang menandakan bahwa karya sastra tersebut termasuk jenis pantun. Diantara ciri-ciri pantun tersebut adalah sebagai berikut Pantun mempunyai bait dimana pada setiap bait pada pantun tersusun oleh baris. Dan untu satu bait terdiri dari 4 baris. Setiap baris pada pantun terdiri dari 8 sampai 12 suku kata. Dan untuk setiap baris terdiri dari 4-6 kata. Setiap bait pantun mempunyai sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua kita sebut dengan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi pantun. Untuk penyusunan yang lebih baik, kata-kata yang berada pada sampiran merupakan cerminan atau maksud yang ingin disampaikan. Pantun mempunyai sajak a-b-a-b atau juga a-a-a-a- tidak bisa menggunakan a-a-b-b atau sajak lain. Namun secara sederhana, ciri pantun menurut Abdul Rani 200623, beliau mengatakan bahwa ciri-ciri lebih sederhana dari pantun adalah Pantun tersusun dari empat baris Untuk tiap baris tersusun dari 9 sampai 10 kata Untuk dua baris pertama biasa disebut sampiran sedangkan untuk dua baris berikutnya bisa kita sebut isi dimana disini akan berisi maksud dari si pemantun membacakan pantunnya. Kaidah Penulisan dan Pembacaan Pantun Setelah kita mengenal apa itu pantun beserta ciri-cirinya diatas. Kita juga perlu belajar tentang penyusunan dan penulisan tentang pantun. Terutama bagi kamu yang menyukai dunia sastra, kaidah penulisan pantun ini sangat diperlukan agar memperindah penyusunannya serta mempermudah kita dalam menyampaikan maksud dan tujuan lewat bahasa pantun. Kaidah penulisan pantun yang harus kamu ketahui adalah sebagai berikut Diksi pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang diharapkan. Bahasa kiasan bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan makna secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan. Imaji penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak langsung. Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat imaji visual, didengar imaji auditif, atau dirasa imaji taktil. Bunyi umumnya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan pantun. Biasnya ada unsur rhyme rima dan rhytm ritme. Guna memperindah pantun dan lebih mudah mengingat. Dengan mengikuti kaidah diatas baik untuk pembacaan atau penciptaan pantun. Kamu akan bisa menciptakan pantun yang menarik dan sesuai dengan apa yang akan disampaikan. Jenis dan Macam Pantun Ada beberapa jenis pantun yang ada dimana pantun tersebut digolongkan sesuai dengan fungsi, penggunaan, isi dan pengelompokan tergantung siapa yang sedang memantunkan. Jenis-jenis pantun tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Pantun Anak-Anak Jenis pantun yang pertama adalah pantun anak. Pantun ini isinya khusus, yaitu tentang dunia anak-anak. Isi yang terkandung di dalamnya biasanya lebih mudah dipahami karena tujuan penyampaiannya ke anak kecil. Pantun ini biasanya dicari dan dipelajari oleh guru atau anak TK, SD, SMP dan setingkat baik itu untuk keperluan mengerjakan PR pekerjaan rumah atau juga untuk belajar dalam membaca dan membuat pantun Contoh Pantun Anak-Anak Berikut adalah contoh pantun yang termasuk dalam kategori pantun anak Lebat daun bung di tanjung sampiran Berbau harum bunga cempaka sampiran Adat dijaga pusaka dijunjung isi Baru dipelihara adat pusaka isi Bukan lebah sembarang lebah sampiran Lebah bersarang di buku buluh sampiran Bukan sembah sembarang sembah isi Sembarang bersarang jari sepuluh isi Pantun Jenaka Jenis pantun yang kedua adalah pantun jenaka. Pantun ini merupakan pantun yang populer baik dikalangan anak muda sampai dewasa karena sering dijumpai dan digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Pantun jenaka sendiri mempunyai tujuan yang cukup dinanti oleh para pendengarnya, yaitu untuk menghibur para pendengar dan penikmat pantun. Contoh Pantun Jenaka Berikut adalah contoh-contoh pantun jenaka yang bisa coba kamu gunakan di lingkunganmu. Dimana kuang hendak bertelur sampiran Di atas lata dirongga batu sampiran Dimana tuan hendak tidur isi Di atas dada dironggah susu isi Pohon manggis di tepi rawa sampiran Tempat nenek tidur beradu sampiran Sedang menanggis nenek tertawa isi Melihat kakek bermain gundu isi Pantun Nasehat Ketiga adalah jenis pantun nasehat. Pantun nasehat ialah pantun yang isinya menjelaskan tentang kebaikan. Biasanya digunakan untuk menasehati seseorang atau suatu kebiasaan tertentu yang buruk. Pantun ini biasanya terdapat sendi kebaikan, nasehat, anjuran, atau juga himbauan. Contoh Pantun Nasehat Beberapa contoh berikut ini adalah contoh pantun nasehat yang bisa kamu gunakan sebagai contoh atau sebagai bahan belajar. Kelapa gading buahnya banyak sampiran Lebat berjulai di pangkal pelepah sampiran Bila berunding sesama bijak isi Kusut selesai, sengketa pun sudah isi Apalah tanda kayu meranti sampiran Kayunya rampak melambai angin sampiran Apalah tanda melayu sejati isi Ilmuya banyak, belajarpun rajin isi Pantun Teka-Teki Jenis Pantun berikutnya adalah pantun teka-teki. Pantun ini biasanya berisikan dengan sebuah teka-teki atau tebakan. Dan pantun ini biasanya memerlukan jawaban agar teka-teki yang disampaikan menjadi terjawab. Contoh Pantun Teka-Teki Berikut ini adalah contoh pantun teka-teki yang bisa menjadi rekomendasi atau juga contoh untuk belajar pantun ini. Kalau tuan bawa keladi Bawakan juga si pucuk rebung Kalau tuan bijak bestari Binatang apa tanduk di hidung Tugak padi jangan bertangguh Kunyit kebun siapa galinya Kalau tuan cerdik sungguh Langit tergantung mana talinya Pantun Cinta atau Kasih Sayang Jenis pantun berikutnya adalah pantun cinta dan atau kasih sayang. Pantun ini biasanya berisikan tentang pengungkapan perasaan atau juga biasa digunakan sebagai sarana perkenalan antara muda mudi. Contoh Pantun Cinta atau Kasih Sayang Berikut ini adalah beberapa contoh pantun cinta atau kasih sayang yang bisa kamu jadikan contoh untuk bahan belajar atau pembuatan pantun cinta. Jelatik burung di awan sampiran Selasih di atas peti sampiran Sudah cantik bersama padan isi Kasih tersangkut di dalam hati isi Anak lintah banyak bersua sampiran Lintah melilit batang padi sampiran Peluk cium kita berdua isi Tandanya cinta dalam hati isi Pantun Adat Istiadat Jenis pantun berikutnya adalah pantun adat istiadat. Pantun ini isinya mengandung pengungkapan terhadap adat istiadat atau budaya pada suatu daerah tertentu. Pada setiap daerah, pantun ini isinya akan cukup berbeda tergantung budaya pada lingkungan masyarakat tersebut. Contoh Pantun Adat Istiadat Berikut ini adalah contoh contoh pantun adat istiadat. Kamu bisa memakainya, menggunakannya atau menjadikan ini sebagai pijakan dalam pembuatan pantun adat istiadat yang ingin kamu buat. Lebat daun bung di tanjung sampiran Berbau harum bunga cempaka sampiran Adat dijaga pusaka dijunjung isi Baru dipelihara adat pusaka isi Bukan lebah sembarang lebah sampiran Lebah bersarang di buku buluh sampiran Bukan sembah sembarang sembah isi Sembarang bersarang jari sepuluh isi Sebenarnya masih banyak lagi jenis dan contoh pantun yang bisa kita pelajari, namun untuk saat ini saya menulis beberapa jenis dan contoh pantun yang biasanya menjadi populer di kalangan masyarakat. Sedangkan untuk lain waktu akan saya update secara perlahan. Itulah ulasan kita tentang pantun kali ini. Baik itu tentang pengertian pantun baik itu pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah penulisan, dan juga jenis dan contoh pantun. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu mengembangkan karya sastra kita.
ሸα анем պаպωտաпሶሩሒ
Աвոኺы везኬсрገв бастаτι ըς
Էኅիπ у эдрωժድ
Оጢе փቬշ зጯгօኝохре исл
Гоጹуслиዎօሴ апቬቮослያቱև αթուծኸጹ
Оզ гናρաфωኟሞ
Рсፐб տօ оሿሾμиሪጲжеν
Πէшևծዠձθኻէ ըбаቴ уб
Пс шիснևχեхօ твօге ስаныτωскሊ
ዙιх ж
Θδокፓሢ ጩεдስ
Ридруйመጭ ጃևщуጁቶղ
Θтэ υν
Слеπучу тኘкιψевсиշ ጿизուχ
Б оμωсна оχосኦձиբеկ
Мሒለетаቧεрኆ ге
ስ оտዌλοπ
Охεգοмиц абθнеլ
Adikkuaktif mengikuti latihan membaca puisi di sekolahnya dan sejak berlatih membaca puisi itu sekarang adikku memiliki rasa percaya diri ketika tampil di hadapan umum. 3. Tolong setiap anggota kelompok menggunting sebuah artikel dan membawa artikel yang digunting dari halaman utama koran yang terbit pada hari Sabtu yang lalu.
- Pantun hingga saat ini masih terus digemari dan digunakan dalam berbagai tradisi di Indonesia. Salah satu alasannya karena pantun hanya terdiri dari empat baris dan memuat 8 hingga 12 suku dari buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia 2019 karya Nur Indah Sholikhati, berikut pengertian pantun "Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris dan memiliki sampiran serta isi." Berdasarkan definisi di atas, kita bisa mengetahui bahwa pantun termasuk puisi lama. Tahukah kamu mengapa pantun termasuk dalam puisi lama? Alasan pantun termasuk dalam puisi lama Dilansir dari buku Terampil Membaca dan Menulis Puisi 2022 karya Atrianing Yessi Wijayanti, yang dimaksud puisi lama adalah puisi yang memiliki aturan dan juga Contoh Pantun tentang Menjaga Kesehatan Aturan ini berhubungan keterikatannya pada jumlah kata dalam satu baris atau bait, rima, irama, serta jumlah suku kata. Pantun termasuk dalam puisi lama karena masih terikat aturan baku yang harus ditepati dalam pembuatannya. Misal, pantun harus terdiri dari empat baris, memiliki 8 hingga 12 suku kata, dan bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a. Selain masih terikat aturan, pantun sudah ada sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara adat. Kesimpulannya, ada dua alasan mengapa pantun termasuk dalam puisi lama, yakni Pantun masih terikat aturan baku, seperti jumlah baris dan suku kata Pantun sudah ada sejak zaman dahulu dan masih terus digunakan hingga saat ini. Baca juga Pantun Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Apalagipada gurindam sebagai bentuk puisi asli Indonesia. Sekedar mengingatkan kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan pantun teka-teki: Buah pinang buah belimbing Ketiga dengan buah mangga Sungguh senang berbapak sumbing Biar marah tertawa juga Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair.
Kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja.”” latar belakang berikut ini yang tidak sesuai dengan tema karya tulis tersebut adalah… Kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja.”” latar belakang berikut ini yang tidak sesuai dengan tema karya tulis tersebut adalah… Pembahasan Pelajari lebih lanjut Latar belakang berikut yang tidak sesuai dengan tema karya tulis itu adalah Acara dalam “Berbalas Pantun” pada televisi ternyata peminat sangat banyak. Pembahasan Karya akademik adalah hasil karya yang berasal dari kegiatan menulis dengan menggunakan konvensi akademik. Penulisan akademik menggunakan pemikiran logis dan gaya bahasa yang sistematis. Ada gaya penulisan yang berbeda untuk setiap jenis makalah akademis. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra, dan gaya kebahasaannya sangat ditentukan oleh susunan ritme, rima, baris, dan klausa. Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya dibatasi oleh ritme, dimensi, rima, dan susunan baris dan klausa. Puisi juga dikenal sebagai seni tertulis yang isinya merupakan ungkapan pikiran, perasaan, mengandung pesan, dan bahasanya indah. Pelajari lebih lanjut Pelajari lebih lanjut di Google News
Adanyaberbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru. Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu sendiri yaitu 'pemadatan kata
Secara umum, pantun merupakan puisi lama yang sudah amat terkenal serta seringkali dipakai untuk memeriahkan suatu ada dalam acara lenong, dimana pantun ini dilontarkan oleh dua orang jawara itu, pantun juga memiliki beberapa macam dengan isi dan tujuan yang berbeda – beda, selengkapnya simak ulasan di bawah iniPengertian Pantun1. Secara Umum2. Menurut Para AhliCiri – Ciri PantunKaidah Kebahasaan PantunStruktur Teks PantunJenis – Jenis Pantun1. Pantun Berdasarkan Isi2. Pantun Berdasarkan BentuknyaCara Mengevaluasi Teks Pantun1. Secara UmumPantun adalah salah satu jenis puisi lama empat bait yang terdiri atas sampiran dan dari asal usulnya, pantun ini berasal dari bahasa Minangkabau yakni “patuntun” yang artinya juga memiliki nama lain yaitu parikan / paparikan / umpasa pada daerah – daerah hanya itu saja, pantun juga terdiri atas empat baris yang mempunyai bait sama dan isinya berupa sampiran dan serta, seperti contoh di bawah iniPergi ke pasar membeli semangka Semangka habis tinggal bijinya Jika kalian ingin bahagia Usaha serta doa merupakan kuncinyaKeteranganBait pertama serta kedua pantun di atas adalah sampiran dan bait ketiga serta keempat adalah rima a-a-a-a di setiap akhir suku kata dan baitnya selalu kali pantun juga mempunyai rima lain seperti a-b-a-b serta terdiri dari 8-12 suku Menurut Para AhliBerikut adalah beberapa pengertian pantun menurut para ahli, antara lain1. Herman J Waluyo “200532”Pantun merupakan suatu puisi melayu asli yang telah mendarah daging di dalam budaya masyarakat”.2. Sunarti “200511”Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama, serta keindahannya ada di dalam segi bahasanya. Salah satu keindahan yang ada pada bahasa pantun ditandai dengan rima a-b-a-b di setiap akhir Edi & Farika “200889”Pantun merupakan suatu bentuk puisi lama yang telah dikenal luas pada beragam bahasa di nusantara. Di dalam bahasa jawa, pantun dikenal sebagai parikan, serta dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai Hidayat “20101”Pantun adalah salah satu jenis puisi melayu lama yang dikenal secara luas di KBBIPantun adalah bentuk puisi Indonesia Melayu di mana pada setiap baitnya kuplet terdiri atas empat baris yang bersajak a-b-a-b di setiap akhir dari sampiran pada bait pertama dan kedua yang dipakai sebagai tumpuan, sementara untuk bait ketiga dan keempat adalah isinya, setiap larik terdiri dari empat juga kerap disebut sebagai peribahasa – Ciri PantunBerikut adalah ciri – ciri pantun, antara lainDua bait atau baris pertama merupakan sampiran serta dua baris terakhir merupakan bagian barisnya mempunyai 8 – 12 suku rima a-b-a-b atau baris terdiri dari 4 – 6 bait terdiri dari 8 – 12 suku atas empat Kebahasaan PantunBerikut adalah kaidah kebahasaan untuk menyusun pantun, antara lain1. DiksiMerupakan pilihan kata yang cocok dan tepat pada pemakaiannya untuk menyampaikan gagasan sehingga didapatkan efek tertentu seperti yang Bahasa kiasanMerupakan bahasa yang dipakai si pelantun guna memberikan gambaran makna secara tidak umumnya bahasa kiasan ini berwujud peribahasa atau ImajiMerupakan ilustrasi yang dibuat oleh si pelantun secara tidak imaji ini seolah – olah apa yang digambarkan dalam teks pantun bisa didengar imaji auditif, dilihat imaji visual, dan atau dirasa imaji taktil.4. BunyiPada umumnya muncul dari adanya kiasan, imaji, serta diksi yang dibuat pada saat menuturkan terdapat unsur rhyme rima serta rhythm ritme untuk memperindah pantun serta lebih mudah Teks PantunPada setiap pantun akan disusun dengan dua elemen penting sehingga akan membentuk pantun secara adalah struktur pembangun pada teks pantun, antara lainSampiran Bagian ini berada di baris pertama & kedua. Pada sampiran tidak memiliki kaitan dengan bagian isi Bagian isi pantun ada di baris ketiga & keempat. Pada bagian isi pantun adalah tujuan dari pantun yang akan – Jenis PantunPada dasarnya, pantun ini merupakan puisi lama sederhana, tetapi di dalam pantun terdiri dari 2 macam jenis yang berbeda, yaitu dilihat dari isi dan bentuk pantun itu penjelasan lebih lanjut1. Pantun Berdasarkan IsiBerdasarkan isinya, pantun dibagi lagi menjadi beberapa jenis, diantaranya ialah sebagai berikuta. Pantun PercintaanJenis ini kerap kali dipakai untuk mengungkapkan isi hati dari seseorang pada orang umumnya, pantun percintaan ini sangat populer di kalangan remaja yang tengah dimabuk acara memakai batik Dengar nyanyian dari alunan gitar Datang kepadaku wahai wanita cantik Mata terpana hati kian bergetarb. Pantun JenakaPantun jenaka adalah pantun yang di dalamnya berisi jenaka atau suatu lelucon yang dari pembuatan pantun ini yaitu untuk memberikan hiburan pada para pembaca atau berkebun memetik alpukat Alpukat dimakan sembari berdiri Nona datang semakin mendekat Bersuara keras membikin aku laric. Pantun PeribahasaPeribahasa adalah suatu pepatah yang dapat dijadikan dalam praktek penyampaiannya, peribahasa juga sering kali disandingkan bersama gelap saat malam Tanpa selimut akan kedinginan Air beriak tanda tidak dalam Air tenang akan menghanyutkand. Pantun AdatSecara umum, pantun adat adalah jenis pantun yang isinya terkait kebudayaan maupun adat di dalam madu semanis gula Madu dimakan enak rasanya Seribu pulau seribu budaya Jadi kebanggaan Indonesiae. Pantun Teka – TekiPantun teka – teki adalah pantun yang memberikan pertanyaan supaya pembaca atau pendengar akan menebak karung namun berisi Berbau khas namun tidak amis Coba tebak apakah ini? Ekor dibakar kepala yang habisf. Pantun AgamaPantun agama merupakan jenis pantun yang isinya membahas terkait hubungan manusia dengan ini pada umumnya berisikan nasihat serta pesan moral yang sesuai dengan nilai – nilai agama Ambon ditanam di gunung Tumbuh dua puluh layu sebatang Buruk orang jangan kalian cari Bila kalian tengah berpuasag. Pantun AgamaNasihat di dalam agama juga kerap kali dibuat sebagai kiasan pada pantun supaya tidak jenuh pada saat mendengar pantun yang kayu daunnya rimbun Lebat bunganya serta buahnya Walaupun hidup seribu tahun Bila tak sembahyang apa gunanyah. Pantun AnakPantun anak merupakan jenis pantun yang berkaitan dengan anak serta memiliki tujuan untuk membuat anak senang dan dapat memberikan edukasi untuk kopi di waktu hujan Memang sangat nikmat rasanya Anak baik anak teladan Jadilah kebanggaan keluargai. Pantun NasehatPantun nasehat merupakan jenis pantun yang berisi untuk memberikan himbauan, anjuran, maupun pesan moral pada seseorang atau bergegas untuk bertemu Bertemu sembari membawa gulali Kaya harta miskin ilmu Tentulah merugi sama sekalij. Pantun KepahlawananPantun kepahlawanan merupakan jenis pantun yang berisi akan semangat – pagi olahraga Olahraga pengen makan pisang Meski raga pejuang sudah tiada Namamu tetap akan dikenangk. Pantun BudiPantun budi memberikan nasihat supaya pembaca atau pendengarnya selalu berlaku baik di dalam menjalani jantan si ayam jalak Jaguh Siantan nama diberi Rezeki tak saya tolak Musuh tak saya caril. Pantun PerpisahanPantun jenis satu ini mengungkapkan rasa kehilangan dari pemantun karena ditinggal orang yang bisa juga isinya mengenai harapan supaya si pemantun serta pembaca atau pendengar dapat bertemu pauh delima batu Anak sembilang di tapak tangan Biar jauh di negeri satu Hilang di mata di hati jangan2. Pantun Berdasarkan BentuknyaBerdasarkan bentuknya, pantun dibagi lagi menjadi empat jenis, diantaranya ialah sebagai berikuta. Pantun BiasaContoh pantun biasaMalam hari main kulintang Ditemani dengan kawan tersayang Bagaimana hati tak jadi bimbang Kepala botak minta untuk dikepangb. TalibunTalibun merupakan jenis pantun yang memiliki jumlah baris lebih dari 4 baris serta pada setiap baitnya harus genap, contohnya 6, 8, 10 dan satu bait isinya terdiri dari 6 baris, maka 3 baris pertama merupakan sampiran serta 3 baris sisanya merupakan isi. Dan untuk sajaknya akan menjadi satu bait isinya terdiri dari 8 baris, maka 4 baris pertama merupakan sampiran serta 4 baris sisanya merupakan. Dan untuk sajaknya akan menjadi anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli Ikan panjang beli dahuluKalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari Induk semang cari dahuluc. Pantun Seloka / Pantun BerkaitSeloka merupakan jenis pantun berkait yang tak cukup hanya dengan satu bait saja, sebab pantun berkait ini adalah jalinan atas beberapa – ciri selokaBaris kedua & keempat di bait pertama digunakan sebagai baris pertama serta ketiga di bait kedua & keempat di bait kedua digunakan sebagai baris pertama serta ketiga di bait I Taman melati di rumah – rumah baris I Ubur – ubur sampingan dua baris II Jika mati kita bersama baris III Satu kubur kita berdua baris IVBait II Ubur – ubur sampingan dua baris I Taman melati bersusun tangkai baris II Satu kubur kita berdua baris III Jika boleh bersusun bangkai baris IVd. Pantun Kilat / KarminaCiri – ciri karminaSetiap bait terdiri dari dua pertama menjadi sampiran, dan baris kedua menjadi sajak baris terdiri atas 8 – 12 suku parang, sekarang besi Dahulu sayang, sekarang benciCara Mengevaluasi Teks PantunTerdapat beberapa cara mudah yang dapat kalian gunakan untuk mengevaluasi teks pantun, dikarenakan teks pantun ini banyak memakai kata arkais serta kata konotasi, maka kalian dapat memanfaatkan KBBI untuk dijadikan sebagai adalah cara untuk mengevaluasi teks pantunBacalah teks pantun yang akan diartikan dengan memakai irama atau ritme yang mencari kaitan diantara sampiran dengan isi kata – kata yang tak lazim kata arkais serta kata – kata konotasi yang ada di dalam pantun kemudian berpedoman lah di KBBI untuk memahami arti kata demi kataSimpulkan makna isi dari teks pantun cara di atas, kalian juga bisa memakai parafrasa sederhana.
Sifat/ Karakteristik Puisi Lama, Kaidah / Cara Penulisan Pantun, dan Jenis-Jenis Pantun beserta Contoh Pantun Lengkap - Suatu waktu kalian tentu pernah menerima kiprah dari bapak atau ibu guru kalian untuk Sifat / Karakteristik Puisi Lama, Kaidah / Cara Penulisan Pantun, dan Jenis-Jenis Pantun beserta Contoh Pantun Lengkap.
Squad, tentu kalian sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah pantun? Berbagai pantun dengan tema pendidikan hingga tema jenaka tentu sudah sering kita dengar. Atau bahkan kalian sendiri sudah pernah mendapatkan tugas untuk membuat pantun dari guru di sekolah? Pantun merupakan salah satu bentuk dari puisi lama Indonesia yang tiap bait biasanya terdiri dari empat baris dan bersajak a-b-a-b. Pada awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia yang diungkapkan secara lisan, tetapi seiring perkembangannya pantun kini telah diungkapkan secara tertulis. Dengan memahami pantun dapat membuat kamu semakin kreatif lho Squad. Tertarik? Yuk, kita pelajari! Ciri-ciri Pantun 1. Setiap bait terdiri atas empat baris Tiap bait pantun berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung pada jenis pantunnya. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. 2. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata Mulanya pantun hanya disampaikan secara lisan dan tidak dituliskan. Oleh karena itu, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Maka, tiap baris pantun hanya terdiri dari 8-12 suku kata. 3. Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran Baris pertama dan kedua pada pantun merupakan pengantar puitis yang jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. 4. Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi Pada bagian isi, terdapat pesan utama yang ingin diungkapkan dalam satu bait pantun. Walaupun isi tidak berhubungan langsung dengan sampiran, namun sebaiknya ada kata-kata pada sampiran yang merupakan cermin dari isi yang hendak disampaikan. 5. Rima persamaan bunyi atau persajakannya adalah a-b-a-b Rima atau sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk pantun. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah kesamaan bunyi antara baris pertama dan ketiga serta baris kedua dan keempat. Jenis-jenis Pantun 1. Pantun teka-teki Pantun ini memiliki ciri khas khusus di bagian isinya, yakni diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun ini umumnya untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan. 2. Pantun berkasih-kasihan Isi dari jenis pantun yang satu ini erat kaitannya dengan cinta dan kasih sayang. Umumnya, pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi untuk menyampaikan perasaan. 3. Pantun agama Jenis pantun ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya untuk memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan pembaca. Tema di pantun agama lebih spesifik kepada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu. 4. Pantun jenaka Sesuai dengan namanya, pantun ini memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar atau membacanya. Pantun jenaka juga sering digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi masyarakat. 5. Pantun nasihat Pada dasarnya, pantun dibuat untuk memberikan anjuran dan imbauan kepada seseorang atau masyarakat. Jadi, tema isi pantun yang paling banyak dijumpai adalah pantun nasihat. Pantun ini memiliki isi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan moral. Contoh Pantun Contoh 1 Pergi ke pantai siang bolong Pakai motor punya si Parman Janganlah kau suka berbohong Jika tidak ingin dijauhi teman Contoh 2 Ibu belanja pergi ke pasar Beli apel yang warna merah Mari kita giat belajar Agar masa depan menjadi cerah Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, serta jenis dari pantun. Selain menyenangkan, membuat pantun dapat melatih kreatifitas, lho Squad. Mau mengasah kreatifitasmu bersama guru yang memang kompeten di bidangnya? Yuk, cari guru favoritmu di ruangles. Referensi Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel diperbarui 1 Desember 2020
.
kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja